Wednesday, September 3, 2014

Ibadah Haji - Rukun Islam ke-5 (Samb.)

Assalamualaikum,
Saudara, kita sambung lagi penelitian kita mengenai ibadah haji dan umrah dengan memahami beberapa manfaat dan kebaikan dua ibadah tersebut bagi sesiapa yang mengerjakannya. Dalam post yang lalu kita telahpun faham maksud Haji Mabrur itu - disifatkan oleh dua sifat bagi orang yang mendapat Haji Mabrur atau kemabruran hajinya. Dan sifat keperibadian yang nampak remeh dan kecil tetapi, sukar dicapai oleh kebanayakan manusia, termasuk yang balik haji. Justeru itu, jikalah seorang yang kembali dari haji itu menunjukkan dua sifat atau ciri-ciri keperibadian lazim sedemikian itu, maka dia mendapat telah berjaya mendapat haji mabrur.

Kefadhalan Do’a Orang Mengerjakan Haji

(-) Do’a bakal haji dan umrah - mustajab

Saudara, orang yang mengerjakan haji itu diberi keistimewaan oleh Allah (a.w), selain menjadi tetamu Allah (a.w) sepanjang tempoh dia berada di tanah suci - mengerjakan ibadah haji dan umrah. Do'a bakal haji dan umrah dimakbulkan oleh Allah (a.w). Maka dengan itu, bagi seseorang yang mengerjakan haji janganlah dia kedekut untuk mendo'akan kebaikan terhadap orang lain - kedua ibubapanya, saudara maranya, sahabat handainya, rakan taulannya, supaya Allah (a.w) berikan apa yang dido'akannya. Dan, bagi mereka yang tidak mengerjakan haji, tetapi mengenali seseorang yang mengerjakan haji atau menghantarnya ke tempat berlepas, tuliskanlah beberapa do'a yang dia ingin do'akan supaya dibacakan oleh orang yang mengerjakan haji dan umrah ditempat-tempat mustajab di Mekah dan Madinah. Kerana , bakal haji dan bakal umrah adalah tetatu Allah (a.w), maka mengikut hadith berikut do'anya dimakbulkan Allah (a.w).
Diriwayatkan hadith dari Mujahid hadith dari Ibnu Omar (r.a) hadith dari Nabi (s.a.w) bersabda: ‘Al-ghazi fi sabilillah wal-hajji wal-mu’tamiru wafdullahi da’ahum fa-ajabuhu wa-salwahu fa’atohum.’ (Yang bermaksud: Orang-orang yang berperang di dalam jalan Allah (a.w) (i.e. fi sabilillah) dan (orang-orang) mengerjakan haji dan (orang-orang) mengerjakan umrah disukai Allah (a.w) maka do’a mereka mustajab dan permintaan mereka diberikan atau dikabulkan (oleh Allah (a.w)) - Hadith Ibnu Majah, Kitab Manasik (i.e. Peraturan Haji).
Maka, berusahalah untuk mengirimkan do'a untuk kita kepada bakal haji (atau, orang yang mengerjakan umrah) supaya dibacanya di belakang Makam Ibrahim setelah selesai dia Tawaf, di bacanya di belakang Multazam, di atas Bukit Safa dan Marwah, ketika dia Wukuf di Arafah, ketik Mabit di Muzdalifah, ketika bermalam di Mina dan setelah melontah di Jamrah Ula dan Wusta kelak.

(-) Mendo’akan/Membawa hasrat do’a orang lain

Saudara, dalam hadith berikut Rasulallah (s.a.w) mencontohkan sunnah meminta seseorang sahabat, dalam kes ini, Omar b Khattab (r.a)) yang  hendak mengerjakan umrah, supaya mendo'akan untuknya (Rasulallah (s.a.w)) ketika berada di Mekah mengerjakan umrah.
Diriwayatkan hadith daripada Ibnu Omar hadith dari Omar (bin Khattab) (r.a) bahawasanya dia (Omar) meminta izin dari Nabi (s.a.w) di dalam urusan umrah, maka diizinkan baginya, dan bersabda Nabi (s.a.w): ‘Ya uhaiya usyrikna fi syai-in min do’aika wala tan sana.’ (Yang bermaksud: Wahai saudaraku! Do’akanlah bagiku di dalam sesuatu dari do’a engkau dan jangan engkau lupa (berdo’a untuk kami).’) - Hadith Ibnu Majah, Kitab Manasik.
Islam menggalakkan, supaya dipohonkan agar orang yang berhaji itu mendo’akan untuk kita, kerana do’a mereka mustajab. Do’a-do’a yang diserahkan supaya dibacanya itu dibacakan di tempat-tempat mustajab spt di Arafah, di depan Multazam, di belakang Makam Ibrahim dan juga di Mina.

(-) Rasulallah (s.a.w) mendo’akan bakal haji

Saudara, Rasulallah (s.a.w) sudahpun mengasihi kita yang Islam dengan mendoa'akn kepada kita yang menjadi bakal haji dan Rasulallah (s.a.w) mendo'akan orang yang mengerjakan haji kerana kesediannya mendoa'ak orang lain, terutama yang memsan untuk mendoa'akan baginya keada orang yang mengerjakan haji.
Diriwayatkan hadith dari Abi Hazim hadith dari Abi Hurairah (r.a) berkata: ‘Bersabda Rasulallah (s.a.w): ‘Allahum-maghfir lilhajji walimanis taghfara lahu hajju. (Yang bermaksud: Ya Allah (a.w) ya Tuhanku! Semoga Engkau (Allah (a.w)) mengampuni dosa-dosa orang-orang yang haji dan bagi orang yang meminta ampun untuknya (oleh) orang yang (mengerjakan) haji.) - Hadith Hakim, di dalam Mustadrak, Kitab Manasik.
Sehubungan itu, janganlah lepaskan peluang sekiranya kita berkesempatan diberi peluang menunaikan haji atau umrah, rela menerima pesanan untuk do'a dari mereka yang tidak berkesempatan mengerjakan haji. Mungkin mendoa'akan orang yang belum haji itu supaya diberi peluang oleh pihak berkuasa dia diberi kesempatan mengerjakan haji.

Jazakallahu khairah

No comments:

Post a Comment